(PSTK) secara terbuka, suarakan kekecewaan dalam acara halal bihalal, di Bukit Tambak, Ahad, Malam, (27/4)
SEGANTANGLADA.ID
Karimun – Perkumpulan Supir Truk Karimun (PSTK) secara terbuka, suarakan kekecewaan dalam acara halal bihalal yang digelar di kediaman Wakil Ketua PSTK, Sukardi, di Bukit Tembak, Kecamatan Meral, pada Ahad malam (27/4).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam acara yang dihadiri puluhan sopir truk dan tokoh masyarakat Bapak Nurdin Basirun, yang juga anggota Tim Khusus Gubernur Kepulauan Riau ,keluhan para sopir terkait ketidakadilan dalam distribusi solar subsidi menjadi pembahasan utama.
Ketua PSTK, Saliadi, mengungkapkan, bahwa kuota BBM subsidi yang seharusnya mencapai 100 ton per bulan untuk kebutuhan sopir truk anggota PSTK, faktanya jauh dari harapan.

“Kami menduga ada permainan di balik distribusi ini. Solar subsidi yang seharusnya untuk kami, malah diduga kuat dijual ke perusahaan-perusahaan,” ungkap Saliadi pada hadapan seluruh anggota yang hadir.
Ia mengatakan, Akibat dugaan penyalahgunaan ini, operasional para sopir lokal menjadi terganggu. Kelangkaan BBM subsidi membuat biaya operasional membengkak, sehingga banyak sopir terpaksa menanggung beban lebih besar.
Tak hanya soal BBM, dalam forum tersebut juga bergema soal sengitnya persaingan di lapangan. Para sopir truk lokal terpaksa menerima tarif angkutan yang sangat rendah akibat tekanan dari perusahaan-perusahaan besar.
“Bagaimana kami bisa bersaing? Harga ditekan, BBM subsidi kami juga dirampas. Kondisi ini membuat kami benar-benar mati langkah,” ungkap Saliadi.
PSTK mendesak pemerintah daerah untuk turun tangan. Mereka meminta adanya evaluasi menyeluruh terhadap distribusi BBM subsidi, serta penindakan tegas terhadap oknum-oknum yang bermain di belakang layar.
“Kami tidak ingin kelangkaan BBM ini terus berulang. Kami butuh kepastian agar bisa bekerja dengan layak dan adil,” tambah Saliadi.
Perkumpulan Supir Truk Karimun (PSTK) berdiri sejak tahun 2016 sehingga saat ini membawahi 88 anggota aktif, yang hari-hari bergantung pada ketersediaan solar subsidi dalam menopang pekerjaan mereka.(Mhd)