Tegor, Pengamat Akademisi (segantanglada.id)
SEGANTANGLADA.ID
KARIMUN – Dalam kurun waktu kurang dari 100 hari masa jabatannya, Bupati Kabupaten Karimun Iskandarsyah bersama Wakil Bupati Rocky Marciano Bawole telah tunjukkan hasil nyata dalam penanganan masalah sampah khsusnya yang menjadi persoalan utama di Karimun.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pasangan Pemimpin Daerah, yang dilantik pada 20 Februari 2025 di Jakarta ini, menjadikan penanganan sampah sebagai salah satu fokus utama program kerja awal mereka.
Sebelumnya, Kabupaten Karimun dihadapkan pada kondisi pengelolaan sampah yang ” kalang kabut ” dengan penumpukan sampah yang terlihat di berbagai kawasan.
“Hasil dari kerja keras ini sudah tampak terlihat, Tumpukan sampah yang sebelumnya menjadi pemandangan lazim di oleh masyarakat Karimun, kini, telah mulai tiada terlihat lagi,” ungkap Tegor seorang pengamat akademisi .
Tegor, ialah seorang akademisi yang telah melakukan observasi terhadap perubahan yabg terjadi di Karimun, Tegor memberikan apresiasi terhadap langkah cepat yang diambil oleh pasangan bupati dan wakil bupati baru.
“Yang saya amati dalam beberapa pekan terakhir ini adalah contoh bagaimana kepemimpinan yang berfokus pada permasalahan dasar masyarakat bisa memberikan dampak signifikan dalam waktu singkat.
Penanganan sampah oleh Bupati Iskandarsyah dan Wakil Bupati Rocky Marciano Bawole ini bukan sekadar simbolis, tetapi implementasi nyata, yang langsung berimbas kepada masyarakat.
Ini menunjukkan kecekatan serta keseriusan mereka dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang selama ini terabaikan,” ungkap Tegor.
Menurut informasi yang terhimpun, keberhasilan program penanganan sampah ini tak lepas dari pendekatan komprehensif yang diterapkan oleh pemerintah Kabupaten Karimun.
Bupati Iskandarsyah menginisiasi beberapa langkah strategis, seperti optimalisasi tempat pembuangan akhir (TPA). Pemerintah kabupaten juga melibatkan partisipasi masyarakat dengan menggelar sosialisasi dan himbauan agar membuang sampah pada tempatnya.
Perubahan yang signifikan dalam pengelolaan sampah ini tidak hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, tetapi juga mulai ber efek positif pada sektor Pariwisata.
Kabupaten Karimun yang memiliki potensi wisata bahari dengan perbatasan mulai tunjukkan wajah baru dengan lebih bersih dan nyaman.
“Pariwisata dan investasi sangat sensitif terhadap isu kebersihan. Langkah awal mengatasi persoalan sampah ini merupakan fondasi penting untuk menarik lebih banyak wisatawan dan investor ke Karimun,” ungkap Tegor.
Meskipun demikian, Tegor mengingatkan, bahwa keberhasilan merupakan awal ini perlu dipertahankan dengan sistem yang berkelanjutan. “Penanganan sampah bukan proyek jangka pendek. Diperlukan sistem yang terintegrasi dan berkelanjutan, termasuk pengolahan sampah menjadi produk bernilai ekonomi seperti kompos, biogas, atau daur ulang,” tambahnya.
Ia juga menyarankan, agar pemerintah kabupaten segera menyusun peraturan daerah yang lebih komprehensif tentang pengelolaan sampah, termasuk sanksi bagi pelanggar dan insentif bagi masyarakat yang aktif menjaga kebersihan.
“Momentum 100 hari pertama yang positif ini harus menjadi titik awal transformasi pengelolaan sampah di Karimun. Jika konsisten, dalam satu tahun ke depan, Karimun bisa menjadi barometer Kabupaten dengan sistem pengelolaan sampah terbaik di Kepulauan Riau,” tambah Tegor.
Masyarakat Karimun sambut baik, perubahan ini. Beberapa warga ditemui mengaku senang dengan berkurangnya tumpukan sampah di lingkungan mereka.
“Sebelumnya, tiap pagi harus menghadap pemandangan sampah yang menumpuk dan bau tak sedap. Sekarang, lingkungan terasa bersih dan pengangkutan sampah lebih rutin” ungkap Harianto, warga Kelurahan Tebing.
Sementara itu, Aktivis Lingkungan setempat, Mariati, mengatakan, harapannya program ini tidak hanya berhenti pada pengangkutan sampah, tetapi berlanjut kepada pengolahan yang berwawasan lingkungan. “Kami berharap ada inovasi dalam pengolahan sampah, terutama untuk mengurangi beban TPA yang semakin hari semakin penuh,” ungkapnya.
Keberhasilan dalam penanganan sampah ini menjadi barometer berharga bagi pasangan Bupati dan Wakil Bupati untuk melanjutkan program-program lainnya.
Dengan masa jabatan yang panjang, publik berharap inisiatif juga diterapkan dalam mengatasi permasalahan lainnya, seperti pada infrastruktur jalan, layanan kesehatan, kesejahteraan masyarakat.(Mhd)